Ketika membuat konten iklan sering kali seorang advertiser tidak
memperhatikan lima unsur penting beriklan di Facebook Ads hingga akhirnya
iklannya gagal menghasilkan sales. Konversi sebuah iklan paling penting adalah
penjualan.
Ada kalanya seorang pengiklan hanya fokus di satu atau dua
unsur saja, mengabaikan unsur lain sehingga boncos yang terjadi. Boncos adalah
istilah untuk menggambarkan tidak kembalinya biaya iklan sebuah media online
gara-gara iklannya gagal menghasilkan penjualan.
Ketika biaya iklan sudah habis namun tak kunjung ada
penjualan, banyak yang menyebutnya boncos.
Lalu, apa saja lima unsur penting dalam beriklan di Facebook
Ads agar tidak boncos?
Pertama adalah Konten.
Konten adalah isi atau materi dari iklan. Seorang teman
menyebut KONTEN adalah KOENTJI. Berapapun budget iklan yang dianggarkan, bakal
percuma jika kontennya tidak menarik.
Konten iklan dapat berbentuk macam-macam. Di Facebook Ads,
bentuk konten iklan bisa berupa teks, gambar, video, link dengan gambar, link
dengan video, karosel, canvas dll.
Semakin konten bagus, maka semakin menarik pengguna Facebook
untuk mengklik iklan. Di internet banyak sekali beredar ecourse yang membahas
mengenai konten ini. Dewa Eka Prayoga misalnya, sejak lama fokus membahas
mengenai copywriting.
Menulis bahasa iklan juga perlu keahlian. Ada banyak sekali
kata atau kalimat yang ternyata dapat mendorong calon pembeli untuk segera
melakukan transaksi. Dewa Eka Prayoga dalam bukunya EASY COPYWRITING, lengkap
membahas tentang hal ini. Saya belajar dari sini salah satunya
Tetapi jika mempelajari buku tersebut, Anda justru akan
kebingungan karena Kang Dewa begitu banyak memberi ide. Anda pasti ingin tulis
semua karena memang menarik. Sementara, di iklan Facebook kita dibatasi.
Jangan terlalu banyak membuat teks caption dalam postingan
yang diiklankan. Kenapa? Karena orang menggunakan Facebook itu untuk
bersenang-senang, bukan untuk belanja. Siapapun tidak suka melihat iklan.
Nah untuk itu, diperlukan strategi jitu dalam membuat iklan
terutama di bagian caption yang merupakan copywriting.
Caranya;
-
Gunakan caption hanya satu paragraf saja
-
Jangan sampai ada tulisan “Klik Selengkapnya…”
karena sekali lagi, orang tidak suka melihat iklan
-
Jangan bertele-tele
-
Isilah paragraf dengan hasil ringkasan FAQ
produk Anda + headline yang menarik
-
Tentu saja ini hanya paragraf untuk caption,
konten utamanya ada di gambar atau video.
Konten berbentuk gambar juga mesti menarik, fokus dan berisi
Call to Action yang jitu. Facebook Ads pernah menerapkan syarat bahwa jika
gambar iklan mengandung teks, maka teks dalam gambar tidak boleh lebih dari
20%.
Jika ada tulisan dalam gambar iklan dan melebihi 20% dari
area keseluruhan gambar, maka iklan akan ditolak. Direject.
Nah, untuk itu Facebook Ads menghadirkan fitur kisi-kisi atau
text overlay berisi kotak 5 x 5 yang dapat dipakai untuk mengukur prosesntase
teks dalam gambar.
Ada 25 kotak kisi-kisi yang dapat diletakkan di atas gambar.
Satu kotak berarti 4%. Jika teks tersebut menempati lebih dari 5 kotak, maka
iklan Anda kemungkinan akan direject karena 5 kotak itu sendiri artinya 5 x 4%
= 20%.
Namun, belakangan peraturan itu dirubah. Facebook Ads boleh
berisi teks dalam gambar lebih dari 20%, tetapi semakin banyak teks maka
tingkat jangkauan iklan akan semakin sedikit.
Artinya, sama-sama beriklan Rp. 100.000 untuk seminggu, maka
gambar yang tidak ada teksnya akan lebih banyak tayang ketimbang gambar yang
teksnya lebih dari 20%.
Fitur text overlay di Facebook Ads juga sepertinya tidak lagi
berfungsi. Jadi kita bebas membuat iklan dengan teks dalam gambar.
Untuk konten video dalam Facebook Ads, Anda perlu
memperhatikan juga. Jangan membuat video terlalu panjang. Rekam video dengan
sentuha profesional. Seperti menggeser syutingan dengan lembut, bukan
bergerak-gerak.
Jangan bikin video bertele-tele. JIka video berisi tutorial,
gunakan percepatan. Potong bagian transisi yang tidak terpakai.
JIka menggunakan video berisi grafikal (dari Power Point,
Levideo atau Explaindio) juga sebaiknya to the point. Jangan bertele-tele. Anda
akan kehilangan pemirsa.
Google Ads pernah beriklan di Facebook Ads berisi video
hanya 5 detik tapi pesannya dapat tersampaikan. Wow!
Dalam video itu, ada seseorang naik mobil, dalam gelap
malam, hanya ada satu lampu penerangan jalan. Mobil mogok lalu dia ketik di
Google “bengkel mobil di Surabaya”, lalu mendapatkan link bengkel yang
dicarinya.
Video itu hanya 5 detik. Tapi pesannya dapat tersampaikan.
Kenapa harus bikin pendek videonya? Karena orang scroll
halaman Facebook itu cepat sekali. Bahkan kita hanya punya dua detik saja untuk
dilihat oleh pengguna.
Buatlah mudah. Mata ini digunakan untuk menscan teks, gambar
atau video. Jangan membuat pemirsa Anda mesti mengeja, meneliti atau mencermati
iklan. Tidak akan berhasil. Mata pemirsa saat menggunakan Facebook hanya
menscan, bukan mengeja. Lalu scroll.
Bagian ke-2 dan seterusnya silahkan klik DI SINI
0 komentar:
Posting Komentar