Bukan Hanya Omzet, Ini Rincian Target Sales Distribusi Consumer Goods (Bag-2)



Setelah kita membahas dua dari 10 rincian target salesman produk consumer goods, sekarang kita lanjutkan untuk membahas poin ketiga dan seterusnya. Bagi yang belum membaca intro dari artikel ini serta penjelasan tentang syarat target penjualan salesman makanan dan consumer goods, silahkan baca DI SINI.

Saya sudah bahas poin pertama dari 10 syarat target penjualan salesman makanan dan consumer goods yaitu Nominal Omzet Penjualan, kedua Jumlah Outlet.

Ketiga adalah Teritorry adalah wilayah penjualan.

Seorang salesman produk consumer goods biasanya ditugaskan untuk mengerjakan perwilayah. Bisa satu kota, satu kabupaten, satu pasar, satu kecamatan atau beberapa jalur dijadikan satu dsb.

Untuk itu, perusahaan perlu menekankan adanya disiplin wilayah. Seorang salesman tidak diperkenankan untuk menjual di wilayah lain yang bukan wilayahnya.

Selain melanggar kedisiplinan, ia juga dianggap mengganggu salesman lain di wilayah tersebut. Untuk itu seorang salesman akan ditegur atau diberi sanksi termasuk penghapusan bonus jika hal itu terjadi.

Dia hanya boleh menjual di wilayahnya saja.

Keempat adalah Kategori Produk

Saya pernah bekerja sebagai salesman di distributor produk Garudafood. Namanya PT. Sinar Niaga Sejahtera tahun 2004. Yang dijual adalah produk dengan merek Kacang Garuda , Gerry Biskuit, Okky Jelly Drink, Mountea, Keripik Leo dll.

Dari sejumlah merek di PT. Sinar Niaga Sejahtera (SNS), dibagi menjadi dua divisi. Dari masing-masing divisi diberi tugas untuk menjual produk tersebut dengan beberapa kategori.
Kategori ini berdasarkan pada fast moving dan slow movingnya produk itu, serta mahal murahnya si produk.

Ada kategori produk besi, perak, perunggu dan emas.

Penyebutan kategori ini berdasarkan pada “nilai” produk itu dalam menyumbang target penjualan.
Kacang atom garuda eceran Rp. 500,- dan Rp. 1000,- misalnya, (waktu itu) termasuk kategori produk besi. Harganya murah, paling laris dan menjadi penyumbang terbesar omzet secara keseluruhan. Bahkan jika tanpa iklan dan promosi pun, barang ini bisa laku.

Berbeda lagi dengan kacang atom Garuda eceran Rp. 2000. Lebih susah jualnya, tidak semua toko kelontong mau membeli untuk stok.

Ada lagi Kacang Kulit Rasa Bawang kemasan Rp. 2000 atau Rp. 5000. Produk ini juga cukup sulit ditawarkan ke toko pengecer.

Tetapi dalam breakdown target penjualan, seorang sales retail harus menjual setidaknya satu bal dalam sebulan. Nilainya secara nominal memang tidak banyak, tetapi jika tidak menjual sama sekali, bisa saja bonus hangus.

Biasanya salesman akan berjuang mati-matian agar produk-produk seperti ini terjual di awal-awal bulan, sehingga di pertengahan dan akhir bulan tidak perlu ngoyo memikirkan produk kategori emas yang harganya mahal.

Kategori-kategori produk ini masuk dalam breakdown target. Dari target Rp. 10 juta perbulan, berapa yang kategori besi, berapa perunggu, berapa perak dan berapa yang masuk kategori emas.
Tidak jarang, untuk menutup targetnya seorang salesman produk consumer goods harus membeli sendiri produk itu agar bisa menutup target dan mendapat bonus.

Nah, prosuknya lalu bisa dijual di bulan berikutnya atau dikonsumsi sendiri. Maka, tak heran ada kalanya seorang salesman menawarkan barang ke toko pengecer tetapi tidak memasukkannya dalam nota penjualan.

Hal ini mestinya tidak diperbolehkan. Meskipun tidak melanggar ketentuan, tapi perusahaan ingin agar penetrasi produk merata dan berhasil membina salesman mereka.

Itulah poin ketiga dan keempat dari 10 rincian target penjualan salesman makanan dan consumer goods.

Untuk poin kelima dan seterusnya, kita bahas DI SINI

0 komentar:

Posting Komentar